Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi memberikan arah yang jelas bagi perguruan tinggi vokasi, seperti Politeknik Kesehatan, untuk berpartisipasi secara lebih luas. Selain digunakan untuk pendidikan dan penelitian, laboratorium juga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Ini sangat penting dalam menilai kesesuaian produk unggulan daerah dan mempromosikannya.
Untuk meningkatkan dan memperkuat sistem laboratorium di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkolaborasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Kedua lembaga ini bekerja sama dalam menyediakan dan menerapkan standar SNI ISO/IEC 17025:2017 di sembilan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) yang tersebar di Yogyakarta, Bandung, Manado, Banjarmasin, Malang, Surabaya, Semarang, Kupang dan Tanjungkarang. Dengan demikian, sektor kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengujian secara keseluruhan melalui akreditasi dari KAN. Proses fasilitasi akan dilakukan dalam tujuh tahap berbeda di sembilan Poltekkes tersebut, dengan fleksibilitas hybrid atau onsite sesuai kebutuhan masing-masing.
Menurut Koordinator Fasilitasi LPK BSN, Andry R Prihikmat di Jakarta, pada akhir Desember tahun 2021, enam Poltekkes Kemenkes (di Yogyakarta, Bandung, Manado, Banjarmasin, Malang dan Surabaya) sedang dalam proses penyusunan dokumentasi mutu. Sementara itu, Poltekkes Kemenkes Semarang telah menyelesaikan tahap jaminan mutu dan Poltekkes Kemenkes Kupang saat ini sedang mengajukan aplikasi permohonan akreditasi ke KAN. Ini semua berkat kerja sama yang terbangun antara BSN, Kementerian Kesehatan dan Poltekkes Kemenkes.